Bagaimana rasanya bekerja di perusahaan swasta? Capek, makan hati dan segala rasa yang ada mungkin bercampur aduk dalam diri.
Belum lagi jika tempat kerjanya di luar kota. Harus terpisah dari keluarga. Memendam rindu yang kian menggebu. Sedang yang bisa kulakukan hanya bersabar menunggu waktu untuk bertemu.
Seolah itu nggak cukup menyulitkanku. Aku harus menghadapi fakta bahwa bekerja di perusahaan swasta tentu harus siap menghadapi segala pressure yang ada. Baik dari atasan, rekan kerja bahkan kendali diri sendiri.
Hmmm, bolehkah aku mengibarkan bendera putih? Seperti tom, si kucing yang ingin menyerah saat usahanya menangkap Jerry, si tikus yang selalu membuatnya apes.
Waktu itu, jawabannya adalah belum. Alasannya, karena aku belum memiliki suami (meski sampai sekarang juga belum sih).
Kalau aku memaksakan untuk menyerah maka yang ada aku hanya akan kembali berada di ketiak orang tua. Menyusahkan mereka yang sudah mulai renta. Meski mungkin mereka nggak akan merasa keberatan. Tapi, aku nggak tega.
Aku berpikir seenggaknya aku harus memiliki side hustle (pekerjaan sampingan) yang bagus. Sebelum memutuskan untuk berhenti dan kembali ke rumah mereka. Kalau bisa pekerjaan yang mungkin kulakukan dari rumah saja.
Waktu itu temanku berkata, “Kenapa kamu nggak kembali menekuni hobi lamamu saja? Kamu suka nulis ‘kan? Yuklah buat blog dan menulis di sana! Katanya menulis di blog bisa menghasilkan cuan juga lho. Tapi sementara anggap saja buat self healing biar nggak stress dulu.”
Menulis Blog Sewaktu Bekerja di Perusahaan Swasta
Menuruti saran dari temanku, maka aku pun bergegas membangun sebuah blog. Awalnya aku membuatnya secara gratis melalui platform blogger.
Kata temanku, “Nggak papa. Namanya juga pemula. Kita buat blog secara gratis dulu saja. Nanti ketika mulai fokus kita bisa membuatnya lebih professional.”
Begitulah. Ketika raga ini mulai lelah dengan segala pekerjaan yang seolah nggak ada habisnya. Aku akan meluangkan waktu untuk menulis.
Sebisa mungkin aku nggak menggunakan waktu kerja untuk menekuni hobi tersebut. Biasanya aku akan menulis ketika aku telah bersantai ria.
Curhatan dan Bercerita Melalui Blog
Apa saja yang kutuliskan dalam blog?
Saat itu, aku hanya ingin mencurahkan segala imajinasi. Merangkai kata menjadi sebuah cerita romansa. Yang kadang membuatku merasa baper sendiri. Hehehe….
Pernah juga aku sekedar mencurahkan isi hati tentang kejombloan diri. Misal, kenapa cewek masih betah menjomblo bahkan ketika dianggap telah sukses secara karir dan materi. Dan masih banyak lagi.
Pokoknya aku menuliskan tentang sesuatu yang ringan. Sekedar menumpahkan segala penat yang melanda karena pekerjaan. Lantas aku menganggapnya sebagai kegiatan me time yang menyenangkan.
Lalu hati ini mulai bertanya-tanya. Kapankah kegiatan menulis blog ini menjadi side hustle yang menghasilkan? Agar aku bisa segera kembali pulang ke kampung halaman. Tapi tetap produktif dan menghasilkan cuan.
Ketika Pandemi Memaksaku Kehilangan Sumber Penghasilan
Lalu, akhir tahun 2019 muncul kasus pertama covid-19 di Indonesia. Saat itu, dua orang terserang virus berbahaya yang berasal dari Wuhan. Kabarnya mereka menjalin kontak langsung dengan orang dari luar negeri.
Aku dan beberapa rekan kerja mulai ketar-ketir. Bagaimana dampak virus ini terhadap perusahaan kami? Setiap jam makan siang nggak ada hal lain yang menjadi pokok pembahasan kami. Selain kekhawatiran akan dampak dari pandemi.
Pada awanya, perusahaan memutuskan untuk memberlakukan sistem work from home (WFH). Meski hanya dalam waktu tiga minggu. Setelah itu, kami bisa masuk kantor dengan jam kerja yang lebih pendek.
Ini bertahan sampai lebaran. Hal yang paling kusyukuri adalah kami masih mendapatkan gaji utuh tanpa potongan. Saat lebaran pun, kami masih mendapatkan tunjangan hari raya (THR) meski hanya 50% saja.
Lantas prahara pun datang. Setelah lebaran, perusahaan memutuskan untuk merumahkan sebagian staff. Sayangnya, aku termasuk dalam list staff tersebut.
Ya. Pandemi covid-19 ini memaksaku kehilangan sumber penghasilan. Mau nggak mau aku pun pulang ke kampung halaman. Tanpa persiapan apapun. Kupikir begitu.
Kini Menulis Blog Selagi Menunggu Jodoh
Sudahlah jomblo. Malah ditambah dengan aku yang pengangguran dan tanpa penghasilan. Aku merasa jadi seseorang yang menyedihkan.
Cinta pertamaku berkata, “Nggak papa, Ning. Kamu masih belum menikah. Jadi, masih menjadi tanggungan bapak.”
Tapi, tetap saja. Aku merasa nggak tega harus minta ini dan itu. Makanya, sebisa mungkin aku meminimalisir nafsu diri untuk shopping.
Aku tahu sih. Aku nggak bisa terus begini. Secepatnya, aku harus memperoleh penghasilan. Seenggaknya memiliki side hustle akan lebih menyenangkan selagi menunggu jodoh.
Dengan apa? Memanfaatkan hobiku yang sempat kutekuni sebelum pandemi mengacaukan penghasilanku. Menulis blog.
Tak Lagi Sekedar Curhatan
Jika sebelumnya aku hanya menulis tentang fiksi berupa cerita romansa yang kerap membuatku baper. Atau curahan hati tentang status dan kegalauan diri. Maka, kini aku harus mulai berkembang.
Menulis blog nggak bisa lagi hanya sekedar curhatan. Karena salah satu tujuannya adalah mendapat penghasilan sebagai pekerjaan sampingan.
Tapi bagaimana caranya?
Cara Mendapatkan Penghasilan dari Menulis Blog
Ada beberapa tahapan yang sudah kulakukan demi mendapatkan penghasilan dari kegiatan menulis. Nggak bisa instant ya, Gaes.
Butuh beberapa waktu untuk menjadikan blogku sebagai sumber penghasilan seperti saat ini. Adapun cara mendapatkan penghasilan dari menulis blog adalah sebagai berikut:
#1 Menentukan Platform yang Ingin Kugunakan
Secara umum mungkin kita sudah mengenal platform blogspot dan wordpress yang kerap digunakan untuk menulis. Aku sendiri sudah memiliki blog di kedua platform tersebut. Masing-masing memiliki kemudahan dan tantangannya sendiri.
Tapi, tahu nggak sih? Ternyata ada banyak platform menulis blog lain yang bisa dipilih lho. Misalnya saja Joomla, Drupal dan Magento. Sayangnya, aku belum pernah mencoba ketiga platform tersebut.
Selanjutnya, aku membuat blog yang terlihat lebih professional. Dengan cara menyewa domain dengan nama unik. Bisa menggunakan nama sendiri untuk meningkatkan personal branding, seperti blog Yuni Bint Saniro dan lain sebagainya.
Saranku, kalian bisa mencari domain melalui Sahabat Hosting. Karena aku pun mempercayakan urusan bloggingku pada mereka lho. Mengapa?
- Secara harga mereka bisa bersaing dengan penyedia domain lainnya.
- Dukungan dari customer service yang bisa dibilang full time. Mereka juga ramah banget dan informatif.
Sebagai pemula, aku terbantu banget untuk urusan pemasangan domain ke blog gratisan yang pernah kubangun. Jadi, aku yakin kalian juga akan merasakan hal yang sama denganku saat mempercayakan urusan blog pada mereka.
#2 Membuat Konten Blog yang Bermanfaat dan Menarik
Ketika aku sudah memutuskan untuk menjadikan blog sebagai side hustle, maka aku nggak lagi sekedar menulis tentang curhatan. Meski sesekali aku masih menulis cerita fiksi sih.
Tapi, aku lebih memilih untuk menulis tentang sesuatu yang bisa memberikan manfaat untuk para pembaca blogku. Sehingga, mereka bisa mendapatkan solusi dari apa yang sudah kutulis.
Selain itu, aku berusaha membuat konten terlihat lebih menarik. Agar pembaca merasa betah berkunjung ke blogku.
Beberapa hal yang kulakukan adalah sebagai berikut:
- Membagi tulisanku menjadi beberapa sub bab.
- Lalu menuliskan artikel yang human friendly. Enak dibaca.
- Kemudian menambahkan gambar yang sesuai dengan pokok pembahasan.
- Hal yang penting adalah menempatkan setiap atribut blog dengan rapi. Termasuk menyediakan kategori tulisan yang jelas.
Nah, Sahabat Hosting ini juga menyediakan jasa untuk desaign website atau blog lho. Sehingga, kita bisa mempercayakan urusan tampilan blog pada mereka juga.
Yah, meski aku belum sempat menitipkan urusan web desaign pada mereka sih. Tapi, berdasarkan pengamatanku website/blog yang menggunakan jasa web desaign mereka tu cantik-cantik lho.
#3 Meningkatkan Kualitas SEO Blog
Awalnya, aku nggak pernah perduli tentang bagaimana aku menuliskan artikel di blogku. Nggak ada panduannya. Sesuka hati saja.
Tahu nggak apa yang terjadi?
Nggak ada pengunjung yang membaca tulisanku. Sama sekali. Kecuali aku meminta beberapa temanku untuk membacanya. Miris banget ‘kan?
Lalu, aku mulai memahami bahwa ternyata ada cara agar artikelku bisa ditemukan melalui mesin pencarian dengan kata kunci. Yaitu meningkatkan kualitas SEO (search engine optimization) blog khususnya artikel yang kubagikan dengan cara sebagai berikut:
- Menulis artikel sesuai kata kunci yang kupilih.
- Membagi tulisan dalam beberapa penajukan (heading).
- Aku berusaha untuk membuat pembahasannya fokus pada kata kunci.
- Sebisa mungkin menjadikan setiap artikelku memiliki hubungan satu sama lain dengan penyematan link internal.
- Dan lain sebagainya sesuai dengan panduan SEO On Page.
#4 Mempromosikan Blog di Media Sosial yang Kumiliki
Selain melalui mesin penelusuran, aku juga bisa mendapatkan pengunjung dari media sosial. Misalnya Facebook, Twitter, Line, Linkedin dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, aku akan membagikan link artikelku pada media sosial yang kumiliki. Selama ini aku terbiasa menggunakan Facebook, Twitter dan Linkedin sebagai media promosi tulisan blogku.
#5 Menentukan Cara Monetisasi Blog
Begitu blogku telah siap mendapatkan penghasilan, maka aku pun mulai memikirkan bagaimana cara memonetisasinya. Selama ini aku sudah memilih beberapa cara memonetisasi blog sebagai berikut:
- Menampilkan iklan. Selama ini aku sudah berpatner dengan mgid. Meski begitu, ada banyak sekali pilihan patner iklan yang bisa diikuti. Sebut saja google adsense dan lain-lain.
- Beberapa kali menerima endorsement atau content placement. Biasanya produk-produk kecantikan yang kemudian aku buat ulasannya untuk kuposting di blogku.
- Mengikuti program affiliasi. Saat ini aku sudah mengikuti program affiliasi dari Sahabat Hosting. Aku bisa mendapatkan penghasilan saat ada pengunjung yang melakukan pembelian melalui link atau banner affiliasi.
Sebenarnya masih ada banyak lagi bentuk monetisasi untuk blog. Tapi yang sudah kulakukan selama ini adalah ketiga point yang telah kusebutkan tadi.
Akhirnya Menulis Blog Nggak Lagi Hanya Sekedar Curhatan
Side Hustle memang bukan hanya tentang mendapatkan uang dari menulis melalui blog saja. Aku tahu ada banyak cara lain. Tapi ya sudahlah.
Bagiku, menulis nggak lagi sekedar curhatan adalah sebuah kemajuan. Membuatku tetap produktif meski sebagai pengangguran. Apalagi jika bisa mendapatkan cuan.
Saat ini, aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan dengan mudah. Nggak lagi harus menadahkan tangan pada kedua orang tua. Karena aku telah menikmati penghasilan dari pekerjaan sampinganku.
Yupz. Sebagai blogger yang menulis di blog.
Teman-teman boleh mengikuti langkah yang kutempuh dalam mencari penghasilan dari menulis blog sebagai side hustle ya. Pilihlah Hosting Murah untuk membangun website sebagai sumber penghasilan.
Selanjutnya, selamat menjadi produktif dan mengumpulkan cuan. Untuk keuangan masa depan yang lebih menyenangkan.
15 Komentar
Tetap semangat ya kak. Jalan kehidupannya mirip dgn aku nih. Aku juga baru kena PHK. Di usia sekarang, sulit utk mencari kerjaan.
BalasHapusUntungnya, blog yang aku rintis sejak 7 tahun lalu tetap menghasilkan cuan. Tinggal skrg memaksimalkan blog dan sosmed aja. Alhamdulillah masih bisa memberikan pengharapan.
Saya sendiri sangat terbantu menjadi seorang blogger ini, di masa krisis pandemi kemarin saya dan keluarga sempat kekurangan pemasukan tapi untunglah dapat pemasukan yang cukup juga dari blogging.
BalasHapusSekarang penghasilan dari blognya udah bisa memenuhi kebutuhannya ya? Keren nih meski kena imbas covid-19 tapi ada hikmah biaknya, bisa beralih ke ngeblog dan tetap digaji dari sana ya ...
BalasHapusiya banget kalo difokusin nulis2 yang penting dan bermanfaat, banyak dicari orang, pasti blog nya bakal punya jalan utk dapetin client dan penghasilan ya kak! aku pun masih belajar ngoprek2 blog nih biar makin berkualitas
BalasHapusUdah ketemu platform blog yang dituju, lalu pilih deh hosting ini, biar menulis di blog bisa jadi ladang menghasilkan pahala plus cuan juga
BalasHapusbloggin memang sudah shifting gak lagi hanya sekedar menumpahkan curahan hati tapi juga buat mencari cuan yaaa, aku aja yang baru fokus 2 tahunan ini sudah lumayan merasakan cuannya
BalasHapusrelate banget, kak. dulu aku pas masih SMP, aku pakai blog untuk curhat2 gak jelas ala remaja gitu haha.. nggak paham soal monetisasi dan engga ada pikiran ke sana. sekarang nyesell kenapa engga kenal dunia digital sejak lama :))
BalasHapusSelalu ada hikmah ya mbak. Semoga semakinbanyak membawa rejeki dengan blog nya. Aku dulu juga karena "ngerasa pindah ke MLg kok gak ada kerjaan apa2" akhirnya mulai ngeblog lagi hihi
BalasHapuswah bener nih, dulu aku kira nulis blog ya asal aja gitu, apa yang mau dicurahkan, tulis aja udaaah hehe.. ternyata setelah terjun ke dunia blog beneran, uwow sekali ya hihi
BalasHapusNgeblog memang sebaiknya untuk menghasilkan cuan. Buat blog agar bisa membuat dapur tetap mengepul itu tidak sulit asal tahu caranya. Sebagian sudah ditulis di atas tinggal praktik aja.
BalasHapusWah menarik sekali ya menulis blog bisa jadi cuan. Semoga lancar terus rejeki dari menulis blognya!
BalasHapusTerimakasih, kak..
BalasHapusini panduan yang sangat dibutuhkan bagi yang berminat menekuni dunia konten writer, blogger dan profesi dunia tulis menulis.
senangnya sekarang menulis di blog bisa membuat kita profuktif menghasilkan juga ya mba, memang pandemi ini membuat banyak hilangnya pekerjaan, suami saya pun terkena dampaknya. mudah-mudahan badai ini segera berlalu. aamiin
BalasHapusSemangat terus nge-blog nya ya kak.. Alhamdulillah aku juga sekarang menulis tidak sekedar curhatan. Tapi sudah menghasilkan cuan. Dan udah merasa butuh banget nge-blog. Sebagai healing, sebagai meditasi diri....
BalasHapusWaah iya bener banget, walaupun sama sama update feelmya akan kerasa beda kalau di blog pribadi. Apalagi yang pakai hosting dan domain TLD, pokoknya berasa punya rumah maya aja gitu
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.